Sampah masih menjadi permasalahan umum di banyak tempat, termasuk di desa Karangreja. Sampah, semisal plastik, popok bayi atau jenis sampah anorganik lainnya mudah menumpuk, karena susah lapuk atau terurai. Kondisi ini membuat warga kesulitan untuk mengatasi masalah sampah, terutama sampah rumah tangga yang selalu ada setiap harinya.
Salah satu tindakan sederhana untuk mengatasi sampah adalah dengan memilah, antara sampah anorganik dan organik. Kemudian, kedua jenis sampah itu kemudian dimasukan dalam wadah yang berbeda, lalu dibuang pada pembuangan sampah.
Karena dalam waktu dekat, pihak desa, akan memberikan fasilitas pembuangan sampah publik di beberapa titik strategis, semisal pasar atau pertigaan jalan. Fasilitas tong sampah tersebut sedang dalam proses pengerjaan dan akan segera dipasang.
Untuk mendukung program itu, Mahasiswa KKN memperkenalkan jenis – jenis sampah dalam pertemuan dasawisma di RT 03, pada hari jum’at, 10 Februari semalam. Dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memilah sampah organik dan anorganik serta membuanganya pada tempat yang nanti disediakan.
Tujuan dari sosialisasi ini, menurut Muhammad Hilmi Fathin, mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Unsoed, bertujuan mengubah secara perlahan kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai. Karena selain akan menyumbat aliran, sampah yang yang menumpuk rawan menimbulkan banjir.
Jadi dengan adanya tong sampah publik, diharap nantinya bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah, terutama sampah rumah tangga. []